Excerpt from article ‘Che from Rebel to Icon’ by Christopher Chataign
Sejak Che meninggal, rakyat Kuba masih diminta membuat pengorbanan untuk memperpanjang Revolusi Kuba. Dan Castro terus menggunakan gambar Che untuk membenarkan keadaan masyarakat Kuba. Apa Kuba hari ini dan bagaimana kaum sosialis dapat mengerti keadaan ini?
Mike Gonzales:
Kalau anda berjalan-jalan sekitar Kuba, hanya terdapat sedikit gambar Castro, tetapi ada gambar-gambar Che di mana-mana. Ada juga produk-produk Che, misalnya baju, rokok dll. Keadaan ini menyebabkan orang mengatakan bahwa dia hanya citra komersial. Bagi beberapa orang itu benar. Pada tahun 1968 di London ada butik besar bernama ‘Che’.
Di sisi lain, gambar Che dalam propaganda pemerintah sangat penting, terutama pada awal tahun 1990an, karena orang mengasosiasikannya dengan ide mengorbankan diri untuk revolusinya. Che adalah perwujudan revolusinya. Pada waktu itu, Kuba meminta mayoritas orang mengorbankan diri lagi untuk revolusi dengan janji bahwa kemakmuran akan datang. Tetapi ini sudah 40 tahun setelah revolusi.
Dan mayoritas rakyat Kuba berkehidupan yang sangat sederhana, dengan sedikit barang materi. Perkembangan industri pariwisata dan penemuan Kuba sebagai tempat di pasar dunia berarti pengorbanan lagi untuk banyak warga Kuba. Pada saat yang sama, muncul juga kelompok orang kaya yaitu pengusaha, agen modal asing, penerima manfaat dari pariwisata. Jadi, benar bahwa ketika anda berjalan sekitar Kuba anda dapat melihat apa yang anda mau melihat, tetapi kalau anda membuka mata anda, kenyataannya adalah bahwa beberapa orang hidup dengan baik dan beberapa orang tidak. Memang ada mobil baru dan mahal yang dibawa sekitar kota, sementara orang lain tinggal di kondisi jelek sekali.
Rakyat merasa tidak puas. Mereka melihat kesenjangan yang semakin dalam masyarakatnya. Apa yang kita akan melakukan tentang itu? Mungkin berkata bahwa itu sepenuhnya kesalahan imperialisme? Hal penting adalah tidak berkata bahwa itu sepenuhnya kesalahan Castro dan pemimpin lain akan bertindak berbeda. Bagi kaum sosialis, pertanyaannya adalah di mana kepentingan kaum buruh? Apakah masyarakatnya bermanfaat bagi mereka? Apakah sumber daya dari masyarakatnya digunakan untuk kebutuhan mayoritas orang? Dan kalau sumber daya tersebut tidak digunakan demi kebutuhan mayoritas orang, tidak penting apa yang masyarakat itu menyebut diri. Distribusi kekayaan tidak seimbang dan kaum pekerja tidak diwakili. Kemudian, tugas untuk kaum sosialis adalah mencari cara-cara untuk membantu kaum buruh mengorganisir demi kepentingan diri mereka. Dan mungkin itu berarti mengorganisir melawan negara.
Castro memanggil dirinya sebagai sosialis. Banyak orang memanggil dirinya sosialis. Banyak orang berkata bahwa mereka bertindak untuk kepentingan rakyat. Ini diuji dalam praktek. Dan kalau saya melihat orang menjadi kaya dan orang lain menjadi miskin dan juga perbedaan pendapat dan kritik yang dibungkam dan kalau saya melihat seorang yang tetap dalam kekuasaan selama 45 tahun tanpa pemilihan, saya pikir itu penyalahgunaan demokrasi sosial.