A Glimpse of a Socialist Future –John Molyneux
Sekilas Masa Depan yang Sosialis
“Dunia yang berbeda adalah kemungkinan”adalah pernyataan bergema dari gerakan anti-kapitalis. Bagi kita, dunia lain ini hanya dapat berada sosialisme, masyarakat yang berdasarkan produksi untuk kebutuhan, bukan keuntungan. Tetapi, sosialisme akan kelihatan seperti apa?
Tentu saja mudah untuk menjawab dengan rangkaian hal-hal yang negatif. Misalnya, sosialisme bukan masyarakat mana yang 358 milyarder mempunyai lebih banyak kekayaan dari setengah populasi dunia. Atau, bukan dunia yang mempunyai anak-anak yang kelaparan sementara triliunan dolar yang dihabiskan untuk senjata. Sosialisme bukan kediktatoran Stalinis. Namun, untuk melampaui negatif-negatif penting ini, menuju citra positif, kita harus mulai dengan satu prinsip dasar. Dasar dan titik pangkal sosialisme adalah kekuasaan kaum buruh. Perebutan kekuasaan politik dan kekuasaan ekonomik oleh kaum buruh.
Rusia pada tahun 1917 mulai menuju sosialisme ketika kaum buruh merebut kekuasaan. Rusia pada tahun 1920-an mulai mundur dari sosialisme. Kaum buruh mulai kehilangan kekuasaannya. Rusia pada tahun 1930-an memang kebalikan dari sosialisme. Kaum buruh kehilangan kekuasaan betul-betul.
Kekuasaan kaum buruh berarti orang dari kelas buruh (semua orang yang menjual tenaga kerjanya) bersatu untuk mengontrol dan menjalankan negara dan ekonomi. Aparatur kenegaraan terdiri dari militer, polisi, pengadilan dan parlemen, dengan struktur atas ke bawah dan hubungan dengan perusahaan besar. Aparatur ini tidak dapat diambil alih oleh kaum buruh.
Aparatur ini harus dipecah dan diganti dengan aparatur kenegaraan baru yang dibangun dari bawah (oleh rakyat). Ini akan perlu terdiri dari wakil-wakil dari tempat-tempat kerja dan kolektif kaum pekerja lain yang membentuk dewan-dewan pekerja pada tingkat lokal dan nasional. Wakil- wakil ini akan bertanggung jawab kepada, dicabut oleh, dan menerima upah yang sama dengan orang yang memilih mereka.
Kementerian pemerintah dan milisi pekerja baru (yang menggantikan tentara dan polisi) akan bertanggung jawab kepada dewan pekerja nasional. Dewan ini juga akan bertanggung jawab atas manajemen ekonomik secara keseluruhan. Kaum buruh akan menjalankan produksi melalui perpanjangan sistematis kepemilikan publik dan kontrol pekerja perusahaan-perusahaan.
Setiap tempat kerja akan dikelola oleh komite pekerja yang terpilih. Ahli ilmu dan ahli teknis akan terus diperlukan, tetapi mereka akan bertanggung jawab kepada komite pekerja, bukan dewan pemegang saham. Dasar ini kekuasaan pekerja akan dikonsolidasikan dan menyebar secara internasional (sosialisme sejati harus berada secara internasional). Ini akan mematahkan kekuasaan keuntungan dan modal dan juga membuka jalan menuju masyarakat yang benar-benar tanpa kelas apa saja, yang mempunyai kesetaraan dan kemerdekaan.
Kekuasaan kaum pekerja akan menambah produktivitas, tetapi produktivitas untuk tujuan berguna yaitu perumahan terjangkau (bukan hotel mewah), makanan, sekolah dan rumah sakit untuk orang miskin di seluruh dunia. Kekuasaan kaum buruh akan berarti segera mengakhiri semua hak istimewa yang diwariskan serta juga pengurangan besar terhadap ketidaksamaan pendapatan. Dan juga, awal bergerak menuju persamaan utama: “From each according to their ability, to each according to their needs” (Dari setiap orang sesuai kemampuannya , untuk setiap orang sesuai kebutuhannya ). Itu akan berarti mengakhiri rasisme, seksisme, homofobia dan semua bentuk diskriminasi lain. Pada waktu sama itu akan berarti menghancurkan akar-akar semua divisi itu.
Sosialisme akan membebaskan orang secara emosional dan secara seksual karena ikatan kehukuman dan ekonomi terhadap keluarga akan dilonggarkan. Rakyat akan mencintai dan tinggal bersama berdasarkan pilihan bebas. Transisi ke sosialisme akan menghasilkan pembebasan mendalam bagi kemanusiaan. Kita bisa melihat sekilas ini tetapi konsekuensi terperinci tidak bisa diramalkan. Selama ribuan tahun mayoritas orang menjadi obyek pasif masyarakat dan sejarah.
Hidup mereka didominasi oleh kerja keras yang berjam-jam panjangnya (paling baik) membosankan dan (paling buruk) merendahkan dan merusak kesehatannya. Tenaga kerja ini membuat semua kemuliaan ‘peradaban’ tetapi mayoritas orang menjadi terlalu capek untuk mengelola sesuatu yang lebih banyak dari hidup pribadinya. Sosialisme akan membalikkan ini.
Jam kerja akan dipangkas, memberikan lebih banyak waktu untuk kegiatan lain. Bahkan lebih penting, pekerjaan akan diubah menjadi tenaga kerja yang kreatif dan meningkatkan kehidupan. Rakyat akan menjadi pembuat-pembuat yang kolektif dan sadar lingkungannya. Mereka akan menjadi warga aktif yang terlibat langsung dengan membentuk masyarakatnya. Melalui prosesnya, rakyat akan merubah diri sepenuhnya. Karena banyak orang akan berubah, banyak pertanyaan tentang bagaimana sesuatu akan berada dalam sosialisme tidak dapat dijawab sekarang. Inti dari sosialisme adalah membuat semua kita bebas untuk mengontrol kehidupan-kehidupan kolektif kita.
Menghadapi visi ini, reaksi biasa adalah menyatakan bahwa visi ini tidak realitas dan tidak praktis. Namun, perubahaan yang paling sederhana, misalnya sedunia tanpa anak-anak yang kelaparan, itu tergantung pada menyelesaikan masalah dasar- mematahkan kekuasaan kapital dan menempatkan orang dalam kontrol tenaga kerja mereka sendiri. Dan menyelesaikan masalah dasar ini melalui kekuasaan kaum pekerja akan membebaskan kemanusiaan untuk mencapai ketinggian baru.